SYNOPSIS:
Tania, bersekolah di salah satu SMP Favorit di Jakarta, menjadi kesayangan guru-guru karena kepintarannya, namun teman-temannya enggan bergaul dengannya yang dianggap terlalu serius. Buat Tania, yang penting belajar demi cita-citanya kelak. Her life seems pretty fine
Sampai suatu hari, sekolah Tania menerima murid baru di kelas Tania bernama Moli. Kehidupan Moli benar-benar berbanding terbalik dengan Tania. Kehadiran Moli cenderung tidak diterima oleh murid-murid lain. Bahkan oleh gank paling gaul di sekolah itu, karena dimata mereka Moli terlalu ekstrem dalam bersikap. Tak ada yang ingin masuk ke dalam dunia Moli… kecuali Tania
Melihat hidup Moli, Tania tiba-tiba merasa betapa membosankan hidupnya sendiri. Dia mulai melakukan hal-hal yang Moli lakukan. Bersama Moli, Tania memasuki sebuah dunia yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya. Kebut-kebutan dengan mobil, clubbing, rokok, alkohol, hingga seks. Tania menikmatinya, termasuk menikmati perhatian teman-temannya melihat perubahan dirinya, yang tidak pernah ia dapatkan selama ini. Bahkan
ketika keluarganya mendapati perubahan Tania, Tania memilih menjauhi keluarganya.
Tapi bagaimanapun pesta harus berakhir….Di titik paling gelap dalam sejarah hidup Tania, Moli meninggalkannya. Dan Tania harus berjuang sendirian menemukan kembali jalan pulang ke dirinya sendiri.
Risti Tagor
Stefen Umboh
Ira Wibowo
Donita
Oka Antara
Arswendy Nasution
Karina Suwandi
REVIEW:
Film ‘Bestfriend' merupakan sebuah film yang digarap oleh MD Pictures untuk mengisi film disaat liburan sekolah.
Film yang digarap oleh Fajar bgt, mengambil genre film drama remaja yang menceritakan tentang seorang pelajar SMP yang pintar, lugu, kemudian berteman dengan seorang murid pindahan yang selengengean.
Bila dilihat dari poster film ‘Bestfriend ?' tidak mempunyai hubungan dengan isi cerota dalam film tersebut, atau dengan kata lain poster tersebut tidak mewakili istri cerita yang terkesan dengan film bergenre komedi.
Selain itu, film ini terlihat datar, tidak ada sesuatu yang baru yang disuguhkan dalam cerita film ini. Karena film-film seperti ini telah banyak dibuat dalam bentuk sinetron. Selain itu, permasalahan yang dimasukan dalam film ini tidak sesuai dengan usia anak SLTP yang masih polos.
Sehingga apa yang dipermasalahkan dalam film ini terlalu memaksakan. Sehingga penonton tidak melihat lagi karakter anak SLTP yang masih ceria dan polos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar