SYNOPSIS:
Ranti (Dewi Perssik) ditemukan meninggal secara mendadak dan misterius. Hendra (Baron Hermanto), ayahnya, sangat marah dan dendam. Ketika mengubur, Hendra sengaja tidak melepas tali pocong Ranti, dengan maksud agar arwah Ranti mengejar orang yang membunuhnya. Ranti benar-benar jadi arwah penasaran, dan membuat geger
Korban pertama yang didatangi arwah Ranti adalah Leo (Renee The). Semasa hiduypnya, Ranti pernah memergoki Leo berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Maya (Deriell Jacqueline)
Selanjutnya, Ranti berubah menjadi wanita cantik dan menggoda Reno (Aldi Taher), suami Maya. Reno tergoda hingga terjadilah hubungan selingkuh
Apa yang terjadi setelahnya, sungguh hal yang sangat menakutkan...
Baron Hermanto
Renee The
Aldi Taher
REVIEW:
Film terbaru dari Dewi Persik ini berjudul ‘Tiren (Mati Kemaren)' film bergenre horor ini diproduksi oleh Maxima Pictures. Film yang penyutradaraannya dipercayakan kepada Emil G. Hampp ini masih seperti horor Indonesia pada umumnya.
Film ini mengisahkan tentang seorang wanita yang ditemukan mati dan dalam keadaan misterius. Namun karena sang ayah dendam maka tali pocong anaknya itu tidak dibuka, agar dapat menuntut balas atas kematian yang tidak wajar tersebut.
Jika dilihat dari poster, maka tidak ada kesinambungan antara poster dengan isi cerita yang diangkat dalam film tersebut. Kemudian mengenai judul juga tidak mewakili isi cerita. Karena pada dasarnya film ini bercerita bukan karena Mati Kemarennya. Melainkan wanita yang patah hati karena memergoki kekasihnya berselingkuh, sehingga menyebabkan ia terjatuh dan meninggal. Kemudian arwah dari wanita tersebut menuntut balas kepada orang-orang yang telah melukai perasaannya itu.
Secara keseluruhan film horor ini tidak berbeda dengan film-film horor Indonesia lainnya yang menampilkan musik yang menganggetkan, dan adegan-adegan yang penuh komedi. Menariknya dalam film ‘Tiren' ini unsur mencekam yang diangkat genre horor ini tidak didapatkan. Bahkan sebaliknya, malah unsur komedi yang mampu memberikan hiburan kepada penontonnya.
Selain itu, dalam film ini banyak adegan-adegan yang lompat sehingga banyak adegan yang tidak saling berhubungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar