SYNOPSIS:
Ramon, Evan dan Dimas adalah tiga sahabat di sebuah sekolah berasrama khusus laki-laki, yang ketat disiplinnya. Suatu hari mereka kedatangan guru baru yang cantik dan seksi, Ibu Sonya namanya. Hal ini memberikan ide bagi Evan dan Dimas untuk menyewa seorang penari seksi, yang didandani seperti ibu Sonya dan didatangkan di sekolah, sebagai hadiah kejutan ulang tahun Ramon
Peristiwa ini segera menimbulkan kehebohan di kalangan murid-murid karena keesokkan paginya, semua Hp berisi rekaman video adegan syur penari tersebut. Hingga akhirnya, Pak Rizal, sebagai kepala asrama menangkap basah mereka. Karena takut dikeluarkan dari sekolah, kelompok Ramon menyangkal bahwa mereka yang melakukannya. Pak Rizal terus ngotot menuduh mereka bertiga, akhirnya Ramon nekad bahwa dia berani sumpah pocong untuk membuktikan bahwa mereka tidak bohong. Pak Rizal segera menantang mereka untuk sungguh-sungguh melakukan sumpah pocong. Mereka pun ketakutan.
Mereka berani mengucap sumpah, tapi takut mati...
Pemain :
Marcel Darwin Fandy Christian
Hardi Fadhillah
Herichan
Joshua Pandelaki
Henidar Amroe
REVIEW:
Film yang berjudul ‘Sumapah Pocong Disekolah’ merupakan sebuah film horor yang diproduksi oleh Maxima Pictures Dibawah arahan sutradara muda Awi.
Film ini menceritakan tentang kenakalan remaja di asrama sekolahnya. Karena kenakalannya itulah ia mencoba sumpah pocong. Meski belum sempat melakukan sumpah tersebut. Ternyata mahluk halus yang menghuni sekolah tersebut memberikan teror kepada mereka.
Ternyata teror yang dilakukan hantu tersebut untuk membongkar misteri tentang skandal guru dan murid wanita disekolah tersebut.
Secara umum film horor ‘Sumpah Pocong Disekolah’ layaknya film horor Indonesia yang lainnya. Tidak ada sesuatu yang membedakan antara film ini dengan film-film sebelumnya, bahkan dengan menguburkan mayat ditembok seperti adegan pada film horor Indonesia lainnya.
Tak hanya itu, film ini juga menggambarkan sebuah adegan hot, dengan tampilnya seorang wanita yang menarikan striptis. Selain itu, film ini terlihat berlebihan. Karena adanya beberapa pemain yang memang tampil dengan telanjang bulat. Namun, scene tersebut bukan menjadi scene utama dalam cerita film.
Bahkan, suara latar belakang musik dibuat sekuat musik, dan dengan irama yang menganggetkan sehingga kekuatan volume ini sangat memekakan telinga penonton. Bukannya merasa mencekam, malah berusaha menutup telinga karena kerasnya volume suara menganggetkan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar